- APAKAH ITU PENGUKURAN ?
Dahulu orang sering menggunakan
anggota tubuh sebagai satuan pengukuran, misalnya jari, hasta, kaki, jengkal,
dan depa. Namun satuan-satuan tersebut menyulitkan dalam komunikasi, karena
nilainya berbeda-beda untuk setiap orang. Satuan semacam ini disebut satuan tidak
baku. Untuk kebutuhan komunikasi, apalagi untuk kepentingan ilmiah, pengukuran
harus menggunakan satuan baku, yaitu satuan pengukuran yang nilainya tetap dan
disepakati secara internasional, misalnya meter, liter, dan kilogram.
Sebelum adanya standar
internasional, hampir setiap negara menetapkan sistem satuannya sendiri.
Sebagai contoh, satuan panjang di negeri kita dikenal hasta dan jengkal, di
Inggris dikenal inci dan kaki (feet), dan di Perancis adalah meter. Penggunaan
bermacam-macam satuan untuk suatu besaran ini menimbulkan kesukaran. Kesukaran
pertama adalah diperlukannya bermacam-macam alat ukur yang sesuai dengan satuan
yang digunakan. Kesukaran kedua adalah kerumitan konversi dari satu satuan ke
satuan lainnya, misalnya dari jengkal ke kaki. Ini disebabkan tidak adanya
keteraturan yang mengatur konversi satuan-satuan tersebut. Akibat kesukaran
yang ditimbulkan oleh penggunaan sistem satuan yang berbeda maka muncul gagasan
untuk menggunakan hanya satu jenis satuan
saja untuk besaran-besaran dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Suatu
perjanjian internasional telah menetapkan satuan sistem internasional
(International System of Units) disingkat satuan SI. Satuan SI ini diambil dari
sistem metrik yang telah digunakan di Perancis.
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika,
kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan
suatu gejala secara umum tidaklah lengkap apabila tidak disertai data
kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli
fisika berkata, bila kita dapat mengukur apa yang sedang kita bicarakan dan
menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita
bicarakan itu. Apa yang anda lakukan sewaktu melakukan pengukuran? Misalnya
mengukur panjang meja belajar anda dengan menggunakan jengkal, dan mendapatkan
bahwa panjang meja adalah 6 jengkal. Jadi, mengukur adalah membandingkan
sesuatu yang diukur dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai
satuan. Dalam pengukuran di atas anda telah mengambil jengkal sebagai satuan
panjang. Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut besaran.
Contoh besaran adalah panjang, massa, dan waktu. Besaran pada umumnya memiliki
satuan. Panjang memiliki satuan meter, massa memiliki satuan kilogram, dan
waktu memiliki satuan sekon.
Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni:
kuantitas atau nilai dan satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan
tersebut dinamakan besaran. Berbagai besaran yang kuantitasnya dapat diukur,
baik secara langsung maupun tak langsung, disebut besaran fisis, misalnya
panjang dan waktu. Tetapi banyak juga besaran-besaran yang dikategorikan
non-fisis, karena kuantitasnya belum dapat diukur, misalnya cinta, bau, dan
rasa.
Besaran fisis dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya
telah ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang
satuannya ditetapkan berdasarkan satuan-satuan besaran pokok. Misalnya, luas
volume diturunkan dari besaran panjang karena satuan luas dan volume menyangkut
satuan panjang.
2. BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN
Besaran fisis dibedakan menjadi dua, yakni besaran pokok
dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan sendiri
berdasarkan hasil konferensi internasional mengenai berat dan ukuran. Berdasar
Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, besaran pokok ada
tujuh, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, temperatur, jumlah zat,
dan intensitas cahaya.
Dalam mempelajari mekanika besaran pokok yang digunakan
ada tiga yakni : panjang, massa, dan waktu, hasil-hasil pengukuran lainnya
disebut besaran turunan, contohnya besaran yang cukup kita kenal seperti luas
yaitu merupakan perkalian antara besaran panjang dengan besaran panjang.
Besaran turunan lainnya seperti kecepatan diperoleh dari membagi besaran
panjang dengan besaran waktu. Kerapatan atau massa jenis diperoleh dengan cara
membagi besaran massa dengan pangkat tiga besaran panjang. Sedangkan besaran-besaran lain yang
diturunkan dari besaran pokok, misalnya: volume, massa jenis, kecepatan, gaya,
usaha dan masih banyak lagi disebut besaran turunan. Besaran-besaran
tersebut sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. dalam mempelajari IPA
dikenalkan besaran pokok untuk mengetahui banyaknya kandungan zat-zat, yaitu
besaran pokok jumlah zat.
- SATUAN PENGUKURAN
Dalam kehidupan sehari-hari
mungkin anda menemui satuan-satuan berikut: membeli air dalam galon, minyak
dalam liter, dan diameter pipa dalam inchi. Satuan-satuan di atas merupakan beberapa
contoh satuan dalam sistem Inggris (British). Selain satuan-satuan di atas
masih ada beberapa satuan lagi dalam sistem Inggris, antara lain ons, feet,
yard, slug, dan pound. Setelah abad ke-17, sekelompok ilmuwan menggunakan
sistem ukuran yang mula-mula dikenal dengan nama sistem Metrik. Pada tahun
1960, sistem Metrik dipergunakan dan diresmikan sebagai Sistem Internasional
(SI). Penamaan ini berasal dari bahasa Perancis Le Systeme Internationale
d’Unites. Sistem Metrik diusulkan menjadi SI, karena satuan-satuan dalam sistem
ini dihubungkan dengan bilangan pokok 10 sehingga lebih memudahkan
penggunaannya.
Satuan
baku pengukuran adalah suatu satuan yang digunakan sebagai pembanding hasil
pengukuran lainnya. Berdasarkan kesepakatan para ahli, beberapa satuan baku
pengukuran dikumpulkan dalam suatu sistem. Salah satu sistem pengukuran yang
sangat terkenal adalah Sistem Internasional atau SI yang juga sering disebut
sistem metrik.
Tabel 1. Besaran Pokok Beserta
Satuannya
|
Besaran
|
Satuan
|
Simbol
|
|
Panjang
Massa
Waktu
Suhu
Kuat arus
Intensitas cahaya
Jumlah zat
|
meter
kilogram
detik/sekon
kelvin
ampere
candela
mole
|
m
kg
s
K
A
Cd
mol
|
Tabel 2. Beberapa besaran turunan
berserta dimensi dan satuannya

SI juga tetap mengakui satuan –
satuan diluar satuan dasar karena satuan-satuan itu masih dipergunakan secara
luas. SI merupakan sistem yang mudah dipakai karena sistem itu menyediakan
sejumlah awalan yang menyajikan kuantitas yang lebih besar atau lebih kecil
dari kuantitas baku. Besaran yang lebih besar merupakan kelipatan dari sepuluh,
dan besaran yang lebih kecil merupakan pecahan desimal. Tabel 3, di bawah ini
menunjukkan awalan-awalan dalam sistem Metrik yang dipergunakan untuk
menyatakan nilai-nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari satuan dasar.
Table 3. Nama dan simbol untuk
awalan SI
|
Awalan
|
Simbol
|
Faktor/Kelipatan
|
Awalan
|
Simbol
|
Faktor/Kelipatan
|
|
eksa
peta
tera
giga
mega
kilo
hekto
deka
|
E
P
T
G
M
k
h
da
|
1018
1015
1012 , satu triliyun
109 , satu miliar
106 , satu juta
103 , seribu
102 , seratus
101 , sepuluh
|
desi
centi
mili
mikro
nano
piko
femto
atto
|
d
c
m
µ
n
p
f
a
|
10-1 , satu per sepuluh
10-2 , satu per seratus
10-3 , satu per seribu
10-6 , satu per sejuta
10-9 , satu per semiliar
10-12 , satu per setriliun
10-15
10-18
|
Panjang
Panjang menyatakan jarak antara
dua titik, misalnya panjang mistar adalah jarak antara suatu titik di salah
satu ujung mistar dengan titik di ujung mistar yang lain. Satuan panjang dalam
SI adalah meter. Pada awalnya Standar panjang internasional yang pertama
adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium, yang kita
sebut meter standar. Meter standar ini disimpan di The International Bureau of
Weights and Measures, Sevres, dekat paris. Satu meter didefinisikan sebagai
jarak antara dua goresan pada meter standar (Gambar 1) sehingga jarak dari
kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris adalah 10 juta meter (Gambar 2).


Meter standar sulit untuk dibuat
ulang, karena itu dibuatkan turunanturunannya dengan proses yang sangat teliti,
dan disebarkan ke berbagai laboratorium standar di berbagai negara. Standar
sekunder inilah yang digunakan untuk mengkalibrasi berbagai alat ukur lain. Ada
beberapa kendala dalam penggunaan meter standar ini sebagai standar primer
untuk panjang. Pertama, meter standar mudah rusak (misalnya oleh kebakaran) dan
jika rusak, batang ini sukar dibuat ulang. Kedua, ketelitian pengukuran tidak
lagi memadai untuk ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Sebagai bukti adalah
diperlukannya koreksi-koreksi perhitungan dalam perjalanan misi ruang angkasa.
Untuk mengatasi kendala tersebut,
pada pertemuan ke-11 Konferensi Umum Mengenai Berat dan Ukuran tahun 1960,
ditetapkan suatu standar atomik untuk panjang. Pilihan jatuh kepada gelombang
cahaya yang dipancarkan oleh gas Krypton-86 (simbol Kr86) di antara
tingkat 2p10 dan 5d5 . Satu meter didefinisikan sama
dengan 1650 763, 73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh
atom-atom gas Krypton-86 (Kr86) di dalam ruang hampa pada suatu
loncatan listrik.
Pada bulan Nopember 1983,
definisi standar meter diubah lagi. Satu meter adalah jarak yang ditempuh
cahaya (dalam vakum) pada selang waktu 1/458 792 299 sekon Perubahan ini
dilakukan berdasarkan nilai kecepatan cahaya yang dianggap selalu konstan 299
792 458 m/s.
Alat-lat ukur
panjang yang kita kenal adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat
ukur seperti meteran, penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup.Untuk keperluan
sehari-hari, telah dibuat alat-alat pengukur panjang, seperti terlihat pada
gambar 3.

Gambar 3. Mistar dan jangka sorong, sebagai alat pengukur besaran panjang
Selain meter, panjang juga dapat
dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dari meter
dengan cara menambahkan awalan-awalan seperti tercantum dalam Tabel-1. Berdasar
tabel tersebut 1 kilometer (km) = 1000 meter (m), 1 sentimeter (cm) = 1/100
meter (m) atau 0,01 m dan sebaliknya, diperoleh: 1 m = 1/1.000 km = 0,001 km 1
m = 100 cm = 1.000 mm. Dalam sistem Inggris, panjang sering dinyatakan dalam
inchi, feet, atau yard. Konversi satuan-satuan tersebut dengan satuan SI sebagai
berikut: 1 meter = 3,281 feet = 39,3 inchi 1 inchi = 2,54 cm.
Jenis-jenis
ukuran panjang dapat dibagi beberapa jenis :
·
Untuk mengukur tebal suatu benda
yang sangat kecil dan tipis mislnya tebal rambut, tebal kertas, tebal plat,
tebal kawat dapat dipakai jangka sorong, micrometer sekrup, dll. Alat-alat
tersebut mempunyai ketelitin sampai 0.01 mm.
·
Untuk mengukur benda yang agak
tebal misalnya tebal meja, panjang meja, panjang keramik serta benda-benda yang
panjangnya sampai berpuluh meter digunakan meteran, meteran gulung.
·
Untuk ukuran yang jauh dapat
dipakai meteran yang ada dalam kendaraan atau pesawat.
·
Untuk ukuran yang paling jauh
maka dibuat alat ukur dengan satuan cahaya, misalnya untuk mengukur jarak bumi,
bulan, matahari.
Pemilihan satuan pengukuran
seharusnya sesuai dengan ukuran benda yang diukur. Benda kecil dinyatakan
dengan ukuran kecil, benda yang lebih besar juga harus dinyatakan dalam ukuran yang
lebih besar, sehingga tidak menyulitkan dalam komunikasi. Misalnya: tebal
kertas umumnya dinyatakan dalam milimeter, lebar buku dinyatakan dalam
sentimeter, dan jarak antar kota dinyatakan dalam kilometer. Tentu akan
merepotkan bila tebal kertas dinyatakan dalam kilometer atau jarak antar kota
dinyatakan dalam milimeter.
Massa
Standar internasional untuk massa
adalah sebuah silinder platinairidium yang disebut kilogram standar.
Kilogram standar ini (Gambar 4) disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran
Internasional, Sevres, dekat Paris, dan berdasarkan perjanjian internasional
disebut memiliki massa satu kilogram. Jadi, satu kilogram adalah massa sebuah
kilogram standar yang disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional.
Standar sekunder dibuat dan disebarkan ke Lembaga Berat dan Ukuran di berbagai
negara. Massa berbagai benda lain dapat ditentukan dengan menggunakan neraca
berlengan sama.
Massa dengan berat dalam ilmu
sain tidak sama. Berat adalah besarnya gaya tarik bumi terhadap
suatu benda. Jadi, berat adalah gaya. Satuan berat
sama dengan satuan gaya yaitu Newton. , Massa
tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat
dipengaruhi oleh gravitasi. Seorang astronot ketika
Gambar 4. Kilogram berada di standar bulan beratnya berkurang, karena gravitasi bulan lebih kecil dibanding gravitasi bumi, tetapi massanya tetap sama dengan di bumi. Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering dirancukan dengan berat.
Satuan SI
untuk massa adalah kilogram (kg), satuan SI untuk berat adalah newton (N). Untuk
mengukur berat digunakan neraca pegas atau dynamo meter yang berskala Newton.
Sedangkan alat untuk mengukur massa adalah timbangan dacin, timbangan tuas,
timbangan digital atau neraca lengan, sebagaimana terlihat pada gambar 2.
Neraca lengan dan neraca pegas termasuk jenis neraca mekanik. Sekarang, sudah
banyak digunakan jenis neraca lain yang lebih teliti, yaitu neraca elektronik.

Gambar 5. a) neraca lengan, b)
neraca pegas
Neraca
berlengan menggunakan prinsip luas utuk membandingkan massa yang tidak
diketahui dengan massa yang telah diketahui yang diletakan pada lengan lainya.
Massa yang diketahui itu biasanya disebut anak timbangan. Massa-massa tersebut
dibandingkan dan gaya grafitasi terlibat dalam proses tersebut. Asumsinya
adalah karena massa yang diketahui dan massa yang tidak diketahui keduanya
berada pada tempat yang sama pada saat lengan neraca setimbang, sehingga
pengaruh grafitasi pada keduanya sama besar. Oleh sebab itu, ketiga gaya grafitasi
yang bekerja pada benda itu sama maka massa kedua benda itu juga sama.
Selain kilogram (kg), massa benda
juga dinyatakan dalam satuan-satuan lain, misalnya: gram (g), miligram (mg),
dan ons untuk massa-massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw) untuk massa yang
besar.
1 ton = 10 kw = 1.000 kg
1 kg = 1.000 g = 10 ons
Waktu
Standar internasional untuk
satuan waktu adalah sekon (disingkat s) atau detik. Mula-mula satu sekon
didasarkan pada rotasi bumi sebagai
atau dari rata-rata lama hari matahari. Sekarang ini, satu
sekon didefinisikan berkaitan dengan frekuensi cahaya yang dipancarkan oleh
atom cesium setelah atom tersebut menyerap energi. Satu sekon didefinisikan
sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan
getaran sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat ukur waktunya adalah jam atom cesium
yang diperkirakan hanya akan membuat kesalahan kira-kira 1 sekon selama 6 000
tahun (Gambar 4b).

A B
Gambar 6. (a) Jam air yang digunakan untuk mengukur selang waktu pada abad
ke-13
(b) Jam atom cesium modern yang mudah di bawa-bawa.
Alat ukur
baku untuk mengukur waktu dalam kehidupan sehari-hari adalah stop watch, jam
atau arloji, seperti terlihat di gambar 7.

Gambar 7. Stop watch dan jam
tangan sebagai alat pengukur waktu
Jam atau arloji yang pada akhir-akhir ini
banyak yang bekerja secara elektrik ataupun elektronik merupakan salah satu
instrument laboratorium baku. Sebuah jam yang sangat akurat bekerja berdasarkan
pada getaran elektromagnetik atom-atom tertentu atau sebuah kuarsa yang sangat
kecil pada jam digital. Pengukuran interval waktu dapat dilakukan dengan
menggunakan jam, misalnya mobil bergerak dari titik a ke titik b dengan jarak
10 m diperlukan waktu 5 detik, maka interval waktu yang diperlukan mobil untuk
bergerak dari titik a ke titik b adalah 5 detik.
Untuk peristiwa-peristiwa yang
selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang lebih
besar, yaitu: menit, jam atau hari, konversinya adalah sebagai berikut:
1 menit = 60 sekon (detik)
1 jam = 60 menit = 3600 sekon (detik)
1 hari = 24 jam = 1440 menit = 86.400
sekon (detik)
Sedangkan, untuk
kejadian-kejadian yang cepat sekali bisa digunakan satuan milisekon (ms) dan
mikrosekon (ms).
Alat lain yang biasa digunakan
untuk mengukur waktu adalah stop watch. Alat tersebut dijalankan dengan menekan
tombol, setelah digunakan jarum dikembalikan ke titik nol. Stop watch sering
digunakan dalam kegiatan olah raga, misalny atletik.
Suhu
Indera
manusia dapat merasakan perubahan (panas atau dingin) yang ada di sekitarnya.
Pada batas-batas tertentu indera tersebut dapat menentukan keadaan panas atau
dinginnya suatu benda, tetapi tidak dapat menyatakan besarnya suhu atau
temperatur dengan tepat.
Percobaan
yang memungkinkan kita dapat mengukur suhu adalah kenyataan bahwa sebagian
besar materi mengembang apabila dipanaskan dan menyusut apabila didinginkan.
Secara umum perubahan ukuran karena perubahan suhu merupakan sifat semua
materi, apakah materi itu berupa zat padat, cair atau gas. Sifat semacam ini
merupakan dasar untuk pembuatan alat ukur suhu pada umumnya termometer alkohol
atau air raksa dalam tabung kaca.
Skala
suhu yang disepakati didasarkan pada titik suhu tertentu yang disebut titik
tripel air. Pada titik tripel itu terjadi kesetimbangan zat padat, zat cair,
dan gas. Suhu sebesar 273,16 K merupakan suhu pada titik tripel itu. Titik beku
air adalah 273,15 K yang tepat sama dengan 0º pada skala suhu Celcius.
Termometer ada beberapa macam berdasarkan perbedaan skala
:
o Termometer
skala Celcius
o Termometer
skala Fahrenheit
o Termometer
skala Kelvin
o Termometer
skala Reamur
Jenis termometer berdasarkan kegunaannya :
o Termometer
Deman
o Termometer
Maksimum dan Minimum
o Termometer
Untuk Industri
o Termometer
Optik
Termometer
berisi zat cair, biasanya digunakan air raksa atau alkohol untuk termometer
yang digunakan mengukur suhu rendah, hal ini disebabkan titik beku alkohol -1140C
dan titik didihnya 780C. Cara kerja termometer adalah berdasarkan
pada pemuaian dan penyusutan zat cair yang dipanaskan atau didinginkan.
Luas dan Volume
Luas dan
volume adalah kuantitas yang diturunkan dari besaran panjang. Luas adalah
jumlah ruang pada permukaan dua dimensi dan dinyatakan dalam SI dalam bentuk meter persegi (m²). Volume
adalah jumlah ruang dalam daerah tiga dimensi yang dinyatakan dalam (m³) dalam
satuan SI.
Luas dapat
diukur dengan menempatkan sebuah kisi-kisi yang telah ditandai dalam
satuan-satuan bujur sangkar semacam cm² dan memperkirakan jumlah bujur sangkar
satuan yang menutupi luasan. Beberapa bentuk atau bangun yang teratur yang
dapat dihitung luasnya antara lain : segitiga siku-siku, segi tiga sama sisi,
lingkaran, trapesium, bujur sangkar, empat persegi panjang. Jenis ukuran luas
adalah : mm², cm², dm², m², dam²,hm², km², are, dalam satuan SI, satuan luas
adalah m².
Volume menyatakan besarnya
ruangan yang terisi oleh materi. Benda dengan volume lebih besar, dapat
menampung materi lebih banyak dibanding benda lain yang volumenya lebih kecil. Volume
merupakan besaran turunan, yang disusun oleh besaran pokok panjang. Volume
benda padat yang bentuknya teratur, misalnya balok, dapat ditentukan dengan
mengukur terlebih dulu panjang, lebar

Tidak ada komentar:
Posting Komentar